Sistembahan bakar ini secara umum terdiri atas fuel oil transfer, filtery dan purifering; fuel oil circulating, fuel oil supply, dan heater. Bahan bakar di kapal disimpan di storage tank. Koil pemanas harus dipasang pada tangki bunker sehingga temperatur bahan bakar pada tangki bunker dapat dipertahankan pada temperatur 40 - 500C. CaraHitung Bahan Bakar Kapal. Here are a number of highest rated Cara Hitung Bahan Bakar Kapal pictures on internet. We identified it from honorable source. Its submitted by handing out in the best field. We consent this nice of Cara Hitung Bahan Bakar Kapal graphic could possibly be the most trending subject subsequently we part it in google kapaldan mesinnya alam ikan. mesin kapal. 3 cara menghitung bahan bakar kapal laut pelaut indonesia. bahan bakar kapal mesin dan kapal. mesin kapal scribd com. marine fuel management â€" pengelolaan bahan bakar di kapal. teknologi energi terbarukan untuk kapal laut aku ingin hijau. calon raja kapal soal jawab ukp permesin kapal 1. menghitung Dalammelaksanakan pendistribusian pada umumnya menggunakan sarana tranportasi laut yaitu dengan menggunakan kapal, ada 2 tahap dalam pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) tersebut : 2 1. Kapal ikan datang langsung ke pelabuhan untuk memuat bahan bakar minyak (BBM). 2. Kapaltanker membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit. besarnya tanky mengharuskan kita harus jeli dalam menghitung sisa bahan bakar yang ada dalam tanki sistembahan bakar kapal. "FUEL OIL SYSTEM" Kelompok : 1. Nurul Hamzah 4209100101 2. Daniel Rizqi P 4210100030 3. Lucky Andoyo 4210100095 4. Yudi Prasetyo 4211100029 5. Galih Saputro 4211100051 fOUTLINE Definisi Jenis Bahan Bakar Fuel Oil Transfer System Fuel Oil Feed System Fuel Oil Supply System Fuel Oil Circulating System Classification FGsVAg. December 14, 2022 221 am . 5 min read Mungkin banyak dari kamu yang sempat berpikir bagaimana cara transfer bahan bakar kapal dilakukan? Kapal dengan muatan besar seperti kapal laut cargo memiliki cara transfer bahan bakar tersendiri. Yang mana pada proses transfer bahan bakar kapal ini memiliki cukup banyak sistem yang harus dijalankan. Jika tertarik mengetahuinya, kamu bisa simak atau perhatikan pembahasan lengkapnya berikut ini. Sistem Bahan Bakar Kapal Adalah… Sistem bahan bakar kapal atau lebih dikenal dengan istilah Fuel Oil System merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakan dari tangki peenyimpanan ke mesin induk suatu kapal. Yang secara umum, terdapat beberapa pembagian jenis bahan bakar yang digunakan. Yaitu mulai dari jenis bahan bakar Heavy Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO dan terakhir High Speed Diesel HSD. Daftar Property Bahan Bakar Kapal & Penjelasannya Bahan bakar pada kapal ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem permesinan kapal. Karena semakin maju atau berkembangnya zaman, maka semakin banyak variasi kapal laut. Dengan begitu, jadi banyak pilihan bagi shipowner dalam menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan. Berikut ini terdapat beberapa daftar properti bahan bakar kapal beserta penjelasannya 1. Viskositas Kinematik Yang pertama adalah properti viskositas kinematik yang merupakan suatu perbandingan viskositas dinamik terhadap masa jenis. Dan merupakan suatu rasio antara kepadatan densitas dengan fluida. Atau dapat diartikan sebagai m2/s yang sering digunakan satuan Stroke St, 104 Stoke = 1 m2/s [4]. Nilai yang juga menentukan pergerakan suatu zat cair atau fluida dalam suatu kondisi tertentu. 2. Titik Nyala Kemudian ada juga titik nyala pada bahan bakar adalah suatu suhu terendah dimana pembakaran dimulai ketika sumber pengapian sumber api dan listrik statis didekatkan dengan permukaan cairan. Dan sebaliknya, apabila cairan tidak mencapai titik nyala maka tidak akan menyala. Walaupun sumber pengapian tersebut telah didekatkan seberapapun jaraknya ke permukaan cairan tersebut. 3. Titik Tuang Titik tuang yang merupakan suatu titik suhu dimana minyak kehilangan karakteristik alirannya. Yaitu titik terendah dimana minyak teksturnya akan menjadi terlalu kental dan juga akan kehilangan alirannya. Bisa disebutnya juga dengan temperatur terendah dimana fuel oil ataupun minyak bahan bakar tersebut akan dapat mengalir. Dan hitungan atau satuannya adalah menggunakan satuan Celcius. 4. Residu Karbon Selanjutnya terdapat residu karbon yang diartikan sebagai residu yang berbentuk karbon atau asap sebagai bentuk sisa pembakaran bahan bakar yang cair oleh oksigen yang hitungan satuannya adalah %m/m. Kadar residu karbon yang menunjukan suatu kadar fraksi hidrokarbon yang tentunya memiliki titik didih lebih tinggi dari range atau jarak bahan bakar yang telah terbakar tersebut. 5. Kandungan Abu Kandungan abu atau abu yang merupakan bagian dari sisa suatu proses pembakaran yang sudah tidak memiliki lagi unsur karbon. Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar lagi dengan satuan %m/m. Ada juga bahan bakar yang memiliki kadar abu briket arang jika menggunakan bahan bakar berupa benda padat. Yang dipengaruhi kandungan abu silika bahan baku serbuk dan perekat yang digunakan. 6. Sedimen Total Sedimen total atau biasa dikenal dengan suatu proses penilaian dan indikasi stabilitas dan juga kebersihan bahan bakar yang perlu diuji. Satuan yang digunakan dalam hitungannya adalah %m/m. 7. Kandungan Air Kandungan air ini harus ditentukan dan juga dicek secara mendetail, karena terdapat 3 jenis bahan bakar kapal yang tentunya berbeda untuk kandungan kadar airnya yang dihitung dengan satuan %v/v. Pada jenis bahan bakar Marine Fuel Oil MFO memiliki tingkat kekentalan yang tinggi 180 mm2/dt. Untuk Marine Diesel Oil MDO kekentalan rendah 24 mm2/dt, HSO kekentalan rendah 4,5 mm2/dt. 8. Berat Jenis Dan yang terakhir adalah berat jenis yang merupakan perbandingan antara berat minyak bahan bakar atau fuel oil dengan volumenya. Yang mana satuan pada hitungan berat jenis ini adalah Kg/m3. Daftar Komponen Bahan Bakar Kapal Sebelum masuk ke pembahasan inti yaitu cara transfer bahan bakar kapal. Ada baiknya untuk kamu agar mengetahui terlebih dulu daftar komponen apa saja yang terdapat pada bahan bakar kapal tersebut. Berikut ini terdapat beberapa komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapal. Hal ini dilakukan agar mesin kapal tersebut bisa mendapatkan suplai bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya. Tangki Penyimpanan Filter atau Penyaringan Bahan Bakar FO transfer Pump Purifier Service Tank Booster Pum atau Circulating Pump Fuel Oil Heater Injector Settling Tank Cara Transfer Bahan Bakar Kapal Setelah kamu mengetahui seluruh daftar properti dan juga beberapa daftar komponen pada sistem bahan bakar kapal. Maka selanjutnya informasi dari cara atau langkah transfer bahan bakar kapal tersebut. Pompa transfer pump digunakan untuk mentransfer bahan bakar yang berada dalam storage tank pada double bottom dipompa menuju Settling Tank untuk diendapkan terlebih dulu Kemudian pada Settling Tank yang memiliki pemanas yang akan menaikan suhu sebelum dipindahkan pada tangki harian. Proses pengendapan dilakukan untuk mengurangi partikel kotoran dan air Kemudian bahan bakar pada Settling Tank tersebut akan dipindahkan ke tangki harian dan akan dimurnikan oleh Centrifuge dan berfungsi menurunkan visikositas bahan bakar kapal tersebut Setelah diendapkan dan juga dimurnikan oleh Centrifuge, maka bahan bakar akan dipindahkan ke dalam tangki harian menggunakan pompa tipe sentrifugal Bahan bakar pada tangki harian inilah yang akan digunakan pada mesin dengan volume tangki yang disesuaikan dengan kebutuhan motor atau mesin induk kapal antara 8 hingga 12 jam operasional Kesimpulan Dengan pembahasan mengenai cara transfer bahan bakar kapal di atas tadi maka dapat ditarik kesimpulan. Bahwa proses transfer bahan bakar ini membutuhkan waktu yang cukup rumit untuk bisa digunakan. Semoga pembahasan tersebut bisa dengan mudah untuk dipelajari dan juga mudah dipahami. Mohon maaf jika terdapat sedikit salah dalam penulisan terimakasih dan sampai jumpa. 4/12/2022 Filter Bahan Bakar Kapal Fuel Filter Setelah bahan bakar mencapai pompa injeksi dan injektor, bahan bakar harus dalam kondisi sebersih mungkin karena jika tidak akan terjadi kerusakan serius dan mahal pada mesin itu sendiri. Karena alasan inilah pemilik kapal harus memberi perhatian khusus pada kebersihan seluruh sistem bahan bakar. Maka dari itu diperlukan filter bahan bakar Fuel Filter dimana alat pendukung ini sangat murah untuk dibeli dan hanya perlu beberapa menit untuk diganti. Namun dengan adanya fuel filter ini dapat membuat perbedaan yang cukup signifikan terhadap umur panjang pada mesin dan masalah sistem mesin yang akan Filter Penyaring Bahan Bakar merupakan elemen penting yang terdapat pada sistem permesinan di sebuah kapal yang berfungsi untuk menghilangkan debu, kotoran dan moisture kandungan air yang terkandung dalam bahan bakar sehingga dapat melindungi pompa injeksi dan nosel mesin dari keausan dan penyumbatan. Debu/ Kotoran pada mesin dapat menyebabkan Wearing dan menyumbat pompa injeksi dan nozzle, sedangkan moisture kandungan air dapat menyebabkan karat atau bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin itu umum fuel filter mesin diesel mempunyai sistem multistage dimana terdapat 2 tahap penyaringan yaitu Primary Filter dan Secondary Filter. Dalam sistem multistage filter, bahan bakar harus melalui primary filter sebelum mencapai mesin. Proses ini menghilangkan bahan bakar dari sebagian besar zat yang tidak diinginkan seperti asphaltenes dan kontaminan lainnya. Primary filter ini dapat anda temukan di antara tangki bahan bakar dengan pompa suplai bahan bakar feed pump. Perangkat ini mendeteksi dan menghilangkan sebagian besar kontaminan kotoran sehingga mengurangi kebutuhan/ kerja pada filter sekunder. Filter utama diperlukan untuk menghilangkan partikel yang lebih besarSecondary Filter bahan bakar diesel adalah perangkat penyaringan kedua yang akan dilewati bahan bakar kapal. Peralatan ini biasanya dipasang setelah pompa suplai bahan bakar feed pump dan berada di dekat mesin, di mana tujuan utamanya adalah untuk menyaring kontaminan yang mungkin terlewatkan oleh filter pertama. Filter sekunder adalah filter kain yang memiliki kualitas penyaringan lebih baik daripada filter primer. Jika primary filter Anda dalam kondisi bagus, maka secondary filter akan berfungsi sebagai filter cadangan untuk sisa air atau partikel halus. Perangkat ini digunakan untuk memastikan bahan bakar Anda sebersih mungkin. Filter sekunder diperlukan untuk menahan tekanan yang lebih tinggi dan menghilangkan partikel yang lebih kecil yang dapat merusak komponen mesinTipe Filter Bahan Bakar Mesin DieselTerdapat 2 tiper filter yang biasa digunakan tergantung pada cara pemasangannya selama penggantian yaitu spin-on filter dan catridge Filter filter terkandung dalam kotak logam yang berulir di bagian bawah. Tipe ini menawarkan kemampuan kerja yang sangat baik karena seluruh casing dapat Filter Hanya media filter yang diganti, jadi ini membantu mengurangi jumlah bahan limbah yang dihasilkan per Filter Berdasarkan Ukuran Micron Mesh SizeSemua filter bahan bakar akan memiliki grade mikronnya. Ukuran micron mesh size biasanya adalah 30, 10, atau 2 mikron. Angka-angka ini mengacu pada ukuran partikulat yang akan disaring oleh filter. Ukuran 30 mikron hanya sedikit lebih besar dari diameter rambut manusia. Sedangkan ukuran 10 dan 2 mikron sangat kecil sehingga tidak terlihat dengan mataSangat penting untuk mengikuti rekomendasi pabrikan. Yanmar, misalnya, merekomendasikan penggunaan primary filter ukuran 30 mikron dan secondary filter yang dipasang di mesin dengan ukuran 10 mikron untuk sebagian besar mesin mereka. Mesin diesel common-rail menghasilkan tekanan yang luar biasa tinggi dalam puluhan ribu pon per inci persegi dan dengan demikian sangat rentan terhadap kualitas bahan bakar yang buruk. Akibatnya, banyak diesel common-rail akan menggunakan secondary filter yang dipasang di mesin dengan ukuran 2 Prosedur Mengganti Filter Bahan Bakar Fuel FilterUntuk bekerja secara efektif, semua mesin membutuhkan pasokan bahan bakar bersih yang bebas dari partikel dan air. Banyak kerusakan mesin diesel secara langsung berkaitan dengan masalah bahan bakar, jadi penggantian filter bahan bakar secara teratur pada interval yang ditentukan oleh pabrikan mesin dan terkadang lebih sering akan sangat membantu mencegah kegagalan. Sebagian besar pabrikan akan menyarankan penggantian filter setelah sejumlah jam kerja mesin tertentu, tetapi mereka harus diganti setidaknya setahun sekali bahkan jika kapal tidak sering Matikan petcock bahan bakar jika dipasang untuk mencegah bahan bakar terkuras atau tersedot keluar dari tangki, kemudian letakkan wadah yang sesuai di bawah primary filter untuk menampung bahan bakar yang tumpah. Letakkan beberapa bantalan penyerap minyak untuk menangkap tumpahan yang tak terhindarkan. Buka tutup T-handle di atas filter dan lepaskan tutupnya. Jika memiliki tipe atau desain yang berbeda, lihat petunjuk pabriknya sering kali terdapat di dalam kotak tempat filter baru masuk.2. Setelah melepas penutup atas dan T-handle, angkat elemen filter lama dan masukkan ke dalam kantong plastik tertutup untuk dibuang. Buka cock lihat panah di bagian bawah filter untuk membuang air dan kotoran di dasar mangkuk ke dalam wadah yang sesuai. Wadah ini harus bersih sehingga Anda dapat memeriksa bahan bakar untuk melihat apakah ada sampah atau air di dalamnya. Terkadang mangkuk pada badan filter yang sebenarnya tidak terlalu jernih Dengan endapan yang terkuras, kencangkan kembali petcock. Jika bahan bakar sangat kotor, menguras bahan bakar saja mungkin tidak cukup; mangkuk harus dibersihkan lebih teliti, yang biasanya hanya dapat dilakukan setelah Lepaskan dan buang Ring-O karet dari dasar ulir pada T-handle. Gunakan obeng tipis untuk melepas dudukan dan lepaskan gasket karet dari alur di bagian bawah tutup. Gasket sering kali terpasang dengan baik dan sulit dilepas dan harus dicongkel dengan obeng atau ujung pisau yang sangat tumpul, berhati-hatilah agar tidak merusak dudukannya. Dengan segel dilepas, bersihkan permukaan dan alur segel dengan lap Masukkan filter baru ke dalam housing dan isi dengan bahan bakar bersih yang Oleskan sedikit bahan bakar bersih ke permukaan gasket dan ring-O baru sebelum memasangnya kembali dengan hati-hati ke dalam alurnya Pasang kembali tutupnya, pastikan rumah filter terpasang dengan benar pada alurnya. Kemudian kencangkan T-handle, lengkapi dengan Ring-O baru, hanya kencangkan dengan Setelah primary filter selesai, maka sekarang penggantian filter sekunder; biasanya dipasang di mesin. Secondary Filter yang dipasang di mesin berada di sisi lift pump feed pump, sedangkan filter utama berada di sisi hisap. Mungkin terdapat perbedaan, jadi bacalah manual booknya.8. Tempatkan lembaran atau wadah penyerap minyak di bawah filter. Kendurkan baut tengah dan lepaskan mangkuk bawah, lalu keluarkan filter. Jika terdapat lebih dari satu filter sekunder, maka ulangi Lepaskan segel Ring-O dari alur di wadah atas dan mangkuk bawah, lalu bersihkan permukaan tempat duduk dengan lap bersih untuk menghilangkan Pasang gasket Ring-O baru setelah mengolesi bahan bakar bersih yang baru pada permukaannya, pastikan terpasang dengan Pasang filter baru dan kencangkan, pastikan bautnya tidak terlalu pekerjaan Anda dengan cermat, lalu buka kembali petcock bahan bakar jika terpasang. Keluarkan udara dari sistem bahan bakar. Hidupkan mesin dan periksa kebocoran. Jika mesin tidak dapat dihidupkan, maka mungkin terdapat kebocoran udara pada filter utama atau pada sisi isap lift pump. Dalam hal ini, periksa kembali pemasangan fuel filter. Seringkali kebocoran udara disebabkan oleh komponen filter yang tidak dipasang dengan benar atau mungkin perlu melakukan bleeding mesin lagi. Bunker merupakan aktivitas pengisian bahan bakar yang dilakukan oleh kapal pengisi bahan bakar kapal tongkang. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan prosedur yaitu persiapan awal, pre-bunkering, during bunkering dan setelah bunkering. Agar kapal bisa melakukan pengiriman antardaerah, kapal perlu melakukan bunker atau bunkering. Sederhananya, bunkering ini adalah sebuah istilah untuk pengisian bahan bakar kapal. Dalam industri perminyakan, kapal menjadi suatu alat transportasi yang penting. Agar sebuah kapal siap untuk berlayar, kapal perlu mengisi bahan bakar. Namun, ternyata pengisian bahan bakar kapal tidak dapat melalui proses yang sembarangan. Untuk melakukan bunker, ada beberapa prosedur yang perlu menjadi perhatian agar proses bunker tetap aman. Prosedur pelaksanaan bunker mencakup persiapan awal, pre-bunkering, during bunkering, dan after bunkering. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara detail mengenai prosedur bunkering. Untuk lebih mengetahui mengenai apa itu sebenarnya bunker dan bagaimana prosedur pelaksanaannya, mari simak bersama uraian di bawah ini. Apa itu Bunker? Bunker atau bunkering adalah sebuah kegiatan di dalam kapal dengan tujuan untuk mengisi bahan bakar kapal. Secara sederhananya, bunker merupakan kegiatan mengisi bahan bakar kapal. Bahan bakar kapal itu bisa berupa marine fuel oil, solar, ataupun minyak diesel. Proses bunkering kapal membutuhkan kapal pengisi bahan bakar kapal tongkang dan pelabuhan sebagai tempat berlabuh. Tidak seperti pengisian kendaraan lainnya di SPBU, proses bunkering kapal lebih memerlukan perhatian mengenai keamanan dan keselamatannya. Oleh karena banyaknya jumlah bahan bakar yang harus berpindah dalam proses bunkering yang ada di laut, ada banyak bahaya yang bisa terjadi. Tanpa adanya prosedur bunkering, proses bunkering bisa saja menyebabkan tumpahan minyak di laut dan bahkan ledakan pada kapal. Baca juga Harga Solar Industri B30 & MFO Non-Subsidi Periode 01 – 14 Mei 2022 Prosedur Bunker di dalam Kapal Proses pengisian bahan bakar kapal laut memerlukan beberapa prosedur yang sangat penting. Ada empat tahap prosedur bunkering kapal yang harus menjadi perhatian, yakni mulai dari persiapan awal, pre-bunkering, selama proses bunkering, sampai setelah bunkering. Empat tahap prosedur bunkering harus ditaati untuk meminimalisir kecelakaan yang mungkin terjadi. Berikut uraian mengenai keempat tahap prosedur untuk lebih memahami apa saja prosedurnya. Baca juga Mengenal Kapal Tanker dengan Segala Fungsionalitasnya Persiapan Awal Initial Preparation Rapat para petugas yang akan melaksanakan proses bunkering agar tidak ada salah komunikasi. Setidaknya, rapat itu membahas enam hal, yaitu, tangki yang kosong, jumlah bahan bakar yang akan berpindah, alur pengisian, prosedur keselamatan, prosedur darurat apabila ada tumpahan minyak, dan anggung jawab dari masing-masing petugas. Pemeriksaan dan penghitungan tangki yang akan diisi oleh Kepala Kamar Mesin Mengosongkan beberapa tangki bahan bakar dan mentransfer bahan bakar dari satu tangki ke tangki lainnya apabila diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencegah ketidakcocokan antara bahan bakar lama dengan bahan bakar baru. Menyediakan pencahayaan yang memadai di bunker dan sounding position. Memastikan ada tanda dilarang merokok di dekat bunker station. Petugas dalam proses bunkering harus memahami komunikasi di atas kapal, tanda-tanda atau sinyal untuk menghentikan proses bunkering antara petugas yang terlibat. Memastikan semua deck scuppers dan semua trays telah terpasang. Memeriksa dan memastikan alarm dan fire fighting berfungsi dengan baik. Memastikan bendera atau lampu berwarna merah berkibar di tiang mast. Memeriksa dan memastikan semua perlengkapan SOPEP Shipboard Oil Pollution Emergency Plan ada di dekat bunker station. Pre-Bunkering Pengukuran sounding tangki dan pembuatan laporan. Tetap melakukan pengukuran sounding pada tangki-tangki bahan bakar lain, selain tangki yang akan digunakan pada proses bunkering. Pengukuran sounding ini dapat menjadi pencatatan kondisi aktual jumlah bahan bakar pada kapal. Menutup bunker manifold valves yang berlawanan sisi. Wajib mencatat draft dan trim kapal sebelum proses bunkering. Pada saat kapal bunker atau tongkang sudah berada di samping kapal yang akan melakukan bunkering, petugas harus menjelaskan bunkering plan kepada petugas yang bertanggung jawab di kapal tongkang. Pemeriksaan Bunker Suppliers Paperwork yang berhubungan dengan oil grade dan density. Pihak bunker barge atau bunker truck menyetujui kapasitas pompa untuk bunker. Hose menghubungkan ke manifold. Bunker supplier mengirim crew mereka untuk menghubungkan bunker oil pipeline dari bunker ship atau barge. Petugas harus memeriksa flange connection untuk memastikan tidak adanya kebocoran. Memastikan emergency stop bunkering supply pump berfungsi dengan baik. Setelah seluruh pengecekan selesai, manifold valve dapat dibuka untuk proses bunkering. Selama Pengisian During Bunkering Selama proses bunkering, kecepatan pompa harus dalam kondisi rendah. Hal ini bertujuan mempermudah pemeriksaan apakah bahan bakar mengalir ke dalam tangki yang valvenya telah terbuka atau belum. Untuk memastikan bahan bakar mengalir ke tangki yang akan bunkering, petugas harus melakukan sounding dari tangki bunkering maupun tangki yang tidak bunkering. Setelah dapat dipastikan bahwa bahan bakar mengalir ke tangki yang tepat, kecepatan pompa dapat dinaikkan atas persetujuan. Apabila tangki sudah hampir mencapai level maksimum, yaitu 90%, kecepatan pompa bunkering yang ada di tongkang harus diturunkan dan valve tangki berikutnya yang akan diisi harus dibuka. Pemeriksaan sounding harus dilakukan secara teratur selama proses bunkering. Pada saat tangki hampir penuh, frekuensi pemeriksaan harus semakin lebih meningkat. Pemeriksaan suhu dari bunker menggunakan bunker temperature yang telah ada. Petugas membuka atau menutup katup tangki selama proses pengisian bahan bakar. Katup tangki bahan bakar lain harus dibuka setelah tangki yang lain sudah mencapai batas maksimum pengisian. Baca juga Truk Tangki Mengenal Lebih Dekat Berbagai Tipe dan Spesifikasinya Setelah Bunker Melakukan pengaliran udara air blow ke bunkering supply line setelah memastikan proses bunkering selesai. Pengaliran udara bertujuan untuk membuang semua minyak yang terperangkap dalam saluran pipa. Hindari melepas sambungan antara bunkering supply line dan receiving manifold sebelum memastikan jumlah bahan bakar sudah sesuai dengan persetujuan atau belum. Mencatat dan memeriksa draught dan trim. Memeriksa sounding semua tangki yang sudah terisi. Untuk mengoreksi trim kapal, heel, dan suhu, volume dari bahan bakar juga harus dikoreksi. Pengambilan empat sampel selama proses bunkering, satu untuk disimpan di dalam kapal, satu untuk kapal bunker atau tongkang, satu sampel untuk analisis, dan satu sampel untuk port state. Kepala Kamar Mesin menandatangani Bunker Delivery Note atau tanda terima proses bunkering dan jumlah bunker yang berpindah. Apabila ada kekurangan jumlah bunker, Kepala Kamar Mesin dapat mengeluarkan nota protes terhadap tongkang atau pemasok. Setelah petugas memastikan semuanya selesai, petugas dapat melepas koneksi dari hose. Melakukan pembersihan bunker station dan memindahkan perlengkapan SOPEP ke tempat semula. Kepala Kamar Mesin membuat laporan dari proses bunkering pada oil record book dengan melampirkan tanda terima proses bunkering atau Bunker Delivery Note. Kesimpulan Proses pengisian bahan bakar kapal memiliki istilah khusus, yaitu bunkering. Pengisian bahan bakar kapal tidak sesederhana pengisian kendaraan lain seperti mobil ataupun motor. Mengingat banyaknya jumlah bahan bakar yang harus dipindahkan dalam proses bunkering yang ada di laut, bunkering tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Proses bunkering memiliki prosedur, mulai dari tahap persiapan, pre-bunkering, selama bunkering, sampai setelah bunkering. Setiap proses itu memiliki prosedurnya masing-masing yang harus para petugas ataupun Anak Buah Kapal ABK patuhi. Prosedur itu sangat penting karena dapat mencegah kecelakaan saat pengisian bahan bakar kapal. Solar Industri menawarkan paket pemesanan jasa bunker service, produk bio solar B30, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.

cara transfer bahan bakar kapal